Kamis, 09 September 2021

Tari Orek orek Ngawi

 

Tari Orek-Orek merupakan tari yang diciptakan oleh ibu Sri Widajati pada tahun 1981. Tari Orek-Orek diciptakan karena untuk mengangkat kembali kesenian Orek-Orek yang pernah eksis pada tahun 1940-an sampai 1970-an. Pada zaman dahulu itu adanya kesenian Orek-Orek, kemudian dimunculkan keseniaan baru yaitu Tari Orek-Orek pada tahun 1981. Bupati Ngawi memberikan tugas kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi yaitu Seksi Kebudayaan untuk merancang kembali Tari Orek-Orek pada tahun 1981 dengan cara melakukan observasi dan wawancara pada seniman Orek-Orek yaitu Sakijo, Lamin dan Sakimun.

Kesenian Orek-Orek diciptakan oleh Atmo Thole dan Samidin pada tahun 1931. Adanya kesenian Orek-Orek itu dilatarbelakangi oleh pembangunan bendungan dan jembatan pada masa Pemerintahan Hindia Belanda yang tenaga kerjanya berasal dari daerah Ambarawa dan sekitarnya, seperti Yogyakarta, Salatiga, dan Semarang. Pada saat pembangunannya selesai kemudian diresmikan dan diramaikan dengan pementasan Wayang Kulit dan Ketoprak. Tidak lama sejak peresmian tersebut bangunan itu bobol karena dilanda hujan deras dan banjir. Kemudian melakukan kembali pembangunan bendungan dan jembatan. Setelah pembangunan selesai, diadakannya peresmian dengan diiringu musik seadanya seperti lesung yang dijadikan sebagai alat musik dan para pekerja diperkenankan untuk menari dan beberapa pekerja ada menjadi lakon satir yang bercerita tentang kekejaman penjajah Belanda terhadap rakyat Indonesia. Awalnya, kesenian Orek-Orek muncul di Desa Tapen yang merupakan desa yang terletak di perbatasan antara Madiun dan Magetan.


Sumberr : www.tari-orek-orek

0 komentar:

Posting Komentar