Senin, 13 September 2021

Dodol Jambu Khas Ngawi

Berbeda dari dodol khas Garut, dodol dari Ngawi sangat unik karena terbuat dari buah jambu merah, Dodol jambu di kemas dengan cantik menggunakan besek bambu sebagai kemasan luarnya.

Cara membuatnya yaitu jambu merah dibuat jus dan dicampur dengan gula pasir. Kemudian panaskan hingga mengental dan menjadi dodol.

Dodol jambu merah dikenal sebagai makanan khas Ngawi yang dijual dengan harga sangat murah. Bagaimana tidak, dodol jambu merah dijual mulai harga Rp6000 rupiah.

Kuliner ini juga bisa dijadikan oleh-oleh dan bisa ditemukan di Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe. Ngawi.

Sumber : www.foodnasiamenet.com

 

Boni Cafe Shabu n Steak

Boni Cafe Shabu n Steak bukanlah cafe baru di ngawi. Cafe menawarkan berbagai menu shabu, steak, serta makanan dan minuman lain. Steak dan shabu adalah menu utama yang ditawarkan.

Pilihan menu lainnya sangat beragam jadi bagi yang tidak menyukai kedua jenis makanan itu dapat memesan menu lainnya. Interior cafe juga sangat instagramable sehingga sangat bagus untuk foto.

Sumber : www.topijelajah.com

Dapoer Sangit


Memiliki kesan tradisional, Dapoer Sangit Ngawi menjadi langganan bagi keluarga untuk berkumpul. Menu yang beragamnya menarik anak-anak muda untuk nongkrong di sini.


Dapoer Sangit ini beralamat di Jl. Patiunus No.17, Cabean Lor, Ketanggi, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi.

Sumber : www.IDNtimes.com
 

Oemah Kopi (Ngopi kuy karena hidup butuh inspirasi)

 

 Di Jogorogo ini tampak seperti tempat ngopi pada umumnya. Namun, ada satu yang menarik dari kedai yang berada di jalan Jogorogo - Paron ini.

Semenjak Covid-19 makin merebak, dan PPKM Darurat mulai berlaku, kedai Oemah Kopi tidak hanya melayani take away kopi saja, disana juga membuka layanan konsultasi untuk penanganan Covid-19 bagi warga Jogorogo dan sekitarnya. 

Sumber : www.google.com

TepoTahu (bukan kepo tau tapi TEPO TAHU)


 Tepo Tahu adalah makanan tradisional yang terdiri dari bahandasar tepo, tahu dan aneka bahantambahan lainnya. Makanan ini sekilas terlihat hampir mirip dengan lontong tahu atau kupat tahu, namun memiliki penyajian dan rasa yang sangat khas. Tahutepo ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Ngawi, Jawa Timur.

Keistimewaan TepoTahu
Salah satu ciri khas dari Tepo Tahu ini adalah penggunaan tepo dan tahu telur pada bahan dasarnya. Tepo ini merupakan makanan seperti lontong, hanya saja bentuknya beda danteksturnya lebih lembut. Sedangkan tahu telurnya terbuat dari tahu yangdicampur dengan telur dan digoreng. Selain itu kuah Tepo Tahu ini cukup unikdan sederhana, karena hanya menggunakan kecap,air asam jawa dan bumbu halus lainnya. Walaupun terbilang sederhana, kuah TepoTahu ini memiliki rasa dan aroma yang khas sehingga dapat menggugah selera kita.

Tari Kecetan Ngawi

Selain Tari Orek-Orek, Kabupaten Ngawi masih menyimpan banyak tarian untuk menjadi warisan budaya. Salah satunya ialah Tari Kecetan Ngawi yang terkenal sebagai pengiring acara Keduk Beji.

Ritual Keduk Beji merupakan suatu upacara yang digelar setiap Selasa Kliwon atau setelah masa panen lewat sebagai bentuk penghormatan dan ucapan syukur atas berkah yang diberikan Tuhan. Upacara dilakukan di sumber mata air masyarakat Beji, Desa Tawun.

Menariknya, ritual tersebut selalu beriringan dengan Tari Kecetan Ngawi yang mulai langka. Tarian hanya ada ketika Keduk Beji diadakan, sementara pada perayaan lain tidak dipakai, lantaran adanya gerakan memukul dan turun ke sumber mata air.


Sumber : www.duniangawi.com

 

Tari Penthul Melikan

 

Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng kayu yang melambangkan watak manusia yang berbeda-beda namun tetap bersatu dalam kerja.

Topeng ini dipengaruhi Jaman Kerajaan Kediri dan masa kini. Iringan gamelan sedikit mendapat pengaruh Reog Ponorogo.
Tari ini digarap atau diciptakan pada tahun 1952 oleh Bapak Munajah di Desa Melikan Kelurahan Tempuran, Kecamatan Paron, Kebudayaan Ngawi. Diciptakan untuk menghibur masyarakat setelah membangun sekolah desa itu.

Perkembangan selanjutnya pementasan diadakan untuk  memperingati hari-hari besar nasional dan hari besar Islam oleh penduduk setempat.


Gerak-gerak tarian melambangkan menyembah pada Tuhan Yang Maha Esa agar kehidupan ini menumbuhkan ketentraman dan kedamaian. Digambarkan dalam bentuk berbaris seperti prajurit dan setengah lingkaran.


Sumber : www.budayaindonesia.com

Minggu, 12 September 2021

Batik Ngawi (Identik dengan Gambar Manusia Purba)

 

Batik merupakan salah satu warisan dari kebudayaan asli Indonesia Dewasa ini.

Pemerintah baru-baru ini giat mengkampanyekan memakai pakaian batik sebagai identitas nasional. Salah satu industri rumah tangga yang sedang berkembang di dua Kecamatan yaitu di Desa Munggut Kecamatan Padas dan Desa Banyu Biru kecamatan Ngrambe.

Batik motif Ngawi ini dibuat dengan teknologi batik tulis. Dengan mengusung ciri khas Ngawi, yaitu padi, bambu dan manusia purba (palu purba), kain ini didesain dengan sangat teliti. Efek rentesan pada setiap konturnya membuat proses batik tulis ini cukup lama.

Sumber : www.widinugrohobatik.com

Tari Bedaya Srigati

Tari Bedaya Srigati adalah sebuah tarian yang biasa dipentaskan dalam satu upacara adat di daerah Ngawi yaitu pada saat penggantian langse di obyek spiritual pesanggrahan Srigati. Oleh karena itu maka tari bedaya srigati ini dapat dikatakan sebagai tarian sakral. Tarian ini ditarikan oleh para gadis sedikitnya 10 gadis, dengan busana tradisional yang indah dan gerak yang lembut. Bisa dikatakan hampir mirip dengan tari bedaya yang ada kraton Surakarta maupun Yogyakarta. Tari ini diiringi dengan gamelan dengan gending yang pelan. Pada perkembangannya tari ini sering dipentaskan untuk menyambut tamu yang datang ke Kabupaten Ngawi.


 

Candi Cetho

Wisatawan akan menemukan sisi romantisme dan eksotisme di area Candi Cetho. Bermula dari  akses menuju candi dengan pemandangan perkebunan Teh Kemuning yang melegenda. Berada di ketinggian 1496 mpdl, suhu di kawasan ini sejuk cenderung dingin dan acap kali berkabut.

Nama Candi Cetho diambil dari nama tempatnya berada, yaitu Dusun Cetho. Dalam bahasa Jawa, ‘cetho’ berarti jelas karena saat cerah pemandangan dari ketinggian terlihat jelas.

Tempat ini menyuguhkan pemandangan Kota Karanganyar dan Solo dari ketinggian. Wisatawan dapat melihat jajaran pegunungan seperti Gunung Merbabu, Merapi, Lawu, Sindoro, dan Sumbing.

 Sumber : www.travelspromo.com

Hutan Pinus Suwono (Dinginnya yang Seperti Sikapmu)

Hutan Pinus Suwono merupakan jalur menuju Air Terjun Suwono. Sebelum kamu bermain segarnya air terjun, kamu akan menikmati sejuknya deretan pohon pinus sepanjang jalan.

Hutan pinus memang selalu memikat hati dengan panorama dan udara yang diberikan, banyak pengunjung yang berfoto dengan keindahan pohon pinusnya.

Disamping itu kebersihan yang terjaga dengan baik merupakan nilai tambah ketika kamu menyusuri Hutan Pinus Suwono ini.

Lokasi: Hargomulyo, Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sumber : www.wisatangawi.com